Istilah Penting dalam Sosiologi Beserta Artinya
amaterasublog.com,- Halo teman-teman, pada artikel seputar literatur sosiologi kali ini saya akan menyajikan beberapa glosarium atau istilah penting yang terdapat di dalam mata pelajaran atau mata kuliah Sosiologi lengkap dengan artinya.
Pengertian Sosiologi
Istilah ini mempunyai dua akar kata, yakni socius (dari bahasa Latin) yang berarti "teman" dan logos (dari bahasa Yunani) yang berarti "ilmu tentang". Jadi secara harafiah sosiologi berarti ilmu tentang pertemanan. Dalam sudut pandang ini, sosiologi bisa didefinisikan sebagai studi tentang dasar-dasar keanggotaan sosial. Secara lebih teknis, sosiologi adalah analisis mengenai struktur hubungan sosial yang terbentuk melalui interaksi sosial (Sumber: Nicholas Aberchrombie, Stephen Hill, Bryan S. Tuner, Kamus Sosiologi, Pustaka Pelajar, Cetakan I, 2010, hlm:535).
Baca juga: Pengertian Sosiologi Pendidikan Menurut Para Ahli
Pengertian sosiologi menurut Auguste Comte (Bapak Sosiologi Klasik) adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.
Pengertian sosiologi menurut Emile Durkheim (Bapak Sosiologi Modern) adalah Ilmu yang mempelajari fakta-fakta social yaitu fakta-fakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara perpikir dan cara merasakan sesuatu.
Sedangkan pengertian sosiologi menurut Selo Soemardjan (Bapak Sosiologi Indonesia) adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Istilah Penting dalam Sosiologi Beserta Artinya
Glosarium Sosiologi
1. Agen Sosialisasi: Pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Bentuk agen sosialisasi yaitu keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, media massa, agama, lingkungan tempat tinggal, dan tempat kerja.
2. Alienasi: Alienisasi atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan menjadi proses menuju keterasingan, adalah teori yang dikeluarkan oleh Karl Marx tentang munculnya sebuah keadaan di mana buruh atau proletar mendapatkan sebuah keadaan yang terasing dari kehidupanya.
3. Asimilasi: Pembauran satu kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Asimilisi muncul apabila ada golongan masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda begaul langsung secara intensif dengan waktu yang lama
4. Borjuis: Kelas sosial dari orang-orang yang dicirikan oleh kepemilikan modal dan kelakuan yang terkait dengan kepemilikan tersebut. Mereka adalah bagian dari kelas menengah atau kelas pedagang, dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan sosial dari pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan.
5. Diferensiasi Sosial: Perbedaan pada anggota masyarakat secara horizontal seperti perbedaan ras, suku bangsa, agama, jenis kelamin, etnis, dan sebagainya.
6. Disintegrasi Sosial: Proses dalam interaksi masyarakat majemuk, di mana satu atau beberapa kelompok berupaya mengunggulkan identitasnya sendiri dan melakukan diskriminasi kepada pihak lain, karena dianggap tidak mengamalkan nilai yang dianggapnya benar.
7. Diskriminasi: Sikap membedakan secara sengaja terhadap golongan-golongan yang berhubungan dengan kepentingan tertentu.
8. Epistemologi: Cabang filsafat yang berkaitan dengan sifat, asal, karakter serta jenis pengetahuan.
9. Etika: Sesuatu hal yang berkaitan dengan moral atau prinsip-prinsip dari moralitas dan juga berkaitan dengan sesuatu yang benar ataupun salah dalam melaksanakan sesuatu.
10. Estetika: Estetika sangat erat kaitannya dengan berbagai hal yang mengandung keindahan atau sesuatu yang berbau seni. Secara etimologis, istilah kata "estetika" berasal dari bahasa Latin yaitu "aestheticus" atau bahasa Yunani "aestheticos", yang berarti merasa. Estetika juga merupakan salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu yang membahas keindahan bisa terbentuk dan dapat merasakannya.
11. Evolusi: Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.
12. Fakta Sosial: Fakta sosial merupakan aliran sosiologi positif dengan pengkajian berasal dari atribut eksternalitas mencakup struktur sosial, norma kebudayaan, dan nilai sosial, fakta sosial bila menurut konteks konsepsi Émile Durkheim didalamnya dapat meliputi kesadaran kolektif dan representasi kolektif berkaitan dengan cara bertindak yang berasal dari elaborasi kolektif yang dijabarkan karena adanya aturan hukum yang bersifat otoritatif termasuk didalamnya praktik keagamaan ataupun yang sekuler yang tertuang dalam norma-norma dan institusi adalah contoh dari fakta-fakta sosial yang berbentuk baku yang berasal dari kelompok praktik diambil secara kolektif dan dengan demikian terdapat adanya pemaksaan diri dan internalisasi yang dilakukan oleh para individu oleh karena secara kolektif telah diuraikan sehingga dapat membatasi moral dan perilaku dari tiap-tiap individu.
13. Feodalisme: Struktur pendelegasian kekuasaan sosiopolitik yang dijalankan di kalangan bangsawan/monarki untuk mengendalikan berbagai wilayah yang diklaimnya melalui kerja sama dengan pemimpin-pemimpin lokal sebagai mitra.
14. Fungsionalisme: Pemikiran yang tidak menolak substansi imaterial, tetapi menyatakan bahwa pada akhirnya semua substansi bersifat material. Fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
15. Gerakan Sosial: Gerakan sosial atau mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial sekelompok orang atau individu ke status yang lain baik secara vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan pada suatu sistem sosial yang memiliki sistem stratifikasi sosial terbuka.
16. Globalisasi: Tersebar luasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang ada di setiap penjuru dunia ke penjuru dunia yang lain sehingga tidak jelas lagi batas-batas yang jelas dari suatu negara.
17. Hubungan Asimetris: Hubungan yang teratur antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) yang cenderung bersifat satu arah.
18. Hubungan Simetris: Merupakan hubungan variabel tidak di pengaruhi atau disebabkan oleh variabel yang lain.
19. Inovasi: Proses untuk mewujudkan, mengkombinasikan, atau mematangkan suatu pengetahuan/gagasan ide, yang kemudian disesuaikan guna mendapat nilai baru suatu produk, proses, atau jasa.
20. Integrasi Sosial: Proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
21. Interaksi Sosial: Hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok- kelompok manusia maupun antara orang perorangtan dengan kelompok manusia.
22. Kapitalisme: Sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan.
23. Kebudayaan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar
24. Kelas Sosial Atas: Kelas sosial yang terdiri dari orang-orang dengan status sosial tertinggi, biasanya adalah anggota masyarakat terkaya dan memiliki kekuatan politik yang besar.
25. Kelas Sosial Bawah: Golongan masyarakat yang memiliki angka penghasilan di bawah rata-rata.
26. Kelompok Sosial: Kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk mewujudkan penerapan nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur sosial pada suatu masyarakat.
27. Konflik Sosial: Pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
28. Konsumerisme: Merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan. Pembelian barang-barang hanya didasari oleh keinginan dan tidak mempertimbangkan kebutuhan.
29. Labelling: Teori yang muncul akibat reaksi masyarakat terhadap perilaku seseorang yang dianggap menyimpang. Seseorang yang dianggap menyimpang kemudian di cap atau diberi label oleh lingkungan sosialnya.
30. Lembaga Sosial: Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup.
31. Liberalisme: Faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang, baik itu di dalam bidang politik, ekonomi ataupun juga agama.
32. Masalah Sosial: Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya. Individu di dalam masyarakat memandang masalah sosial sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan.
33. Masyarakat: Orang-orang yang berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.
34. Metode Penelitian: Proses atau cara yang dipilih secara spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian.
35. Mobilitas Sosial: Perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial yang lain dalam masyarakat. Hasil perpindahan status sosialnya bisa menjadi lebih tinggi, lebih rendah, bahkan tetap sederajat.
36. Modernisasi: Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan makmur.
37. Nilai Sosial: Segala hal yang dianggap baik (positif) dan buruk (negatif) di tengah masyarakat.
38. Norma Sosial: Kebiasaan umum atau aturan yang menjadi pedoman perilaku dan sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat serta memiliki batasan wilayah tertentu. Batas norma sosial adalah perilaku yang pantas bagi suatu kelompok masyarakat, sehingga juga dapat disebut sebagai kaidah sosial atau peraturan sosial.
39. Observasi: Pengamatan langsung terhadap suatu objek yang ada di lingkungan yang sedang berlangsung meliputi berbagai aktivitas perhatian terhadap kajian objek dengan menggunakan pengindraan.
40. Otoritas: Kemungkinan dimana seseorang akan ditaati atas dasar suatu kepercayaan akan legitimasi haknya untuk mempengaruhi.
41. Perubahan Sosial: Bentuk peralihan yang merubah tata kehidupan masyarakat yang berlangsung terus menerus karena sifat sosial yang dinamis dan bisa terus berubah.
42. Prilaku Menyimpang: Merupakan suatu tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang maupun suatu kelompok yang tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di suatu lingkungan masyarakat maupun kelompok yang telah menyepakati aturan atau norma sosial tersebut.
43. Proletar: Kelas yang menerima gaji oleh kelas pertama yaitu kelas majikan. Mereka bekerja guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sedang kelas majikan bekerja dengan mencari untung atau laba. Kelas Proletar sering menjadi target eksploitasi para majikan yang berorientasi kapitalis ini.
44. Pluralisme: Pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak setiap kelompok.
45. Pranata Sosial: Merupakan sistem yang mengatur perilaku masyarakat sosial. Sumarjan dalam buku Konstruksi Jaring Pranata Sosial (2004) oleh Paulus Wirutomo, mendeskripsikan pranata sosial merupakan suatu kumpulan nilai serta norma yang mengatur bidang kehidupan masyarakat.
46. Primordialisme: Suatu pandangan terhadap ras, agama, suku, jenis kelamin, dan sebagainya yang melekat dalam diri individu sejak lahir.
47. Rasisme: Pemahaman yang menolak suatu golongan masyarakat yang berdasarkan atau berbeda ras.
48. Rasionalitas: Merupakan bagian dari memahami perilaku manusia da- lam interaksinya dengan lingkungan.
49. Realitas Sosial: Hal yang nyata atau fakta yang terjadi dalam kehidupan Manusia.Hal ini terkait dengan kestabilan dalam keadaan normal atau keadaan tidak normal yang terjadi dalam pola-pola hubungan di kehidupan manusia. Realitas sosial secara umum adalah kenyataan atau fakta yang terjadi di tengah masyarakat.
50. Revolusi: Perubahan sosial budaya yang berlangsung cepat dan menyangkut pokok-pokok kehidupan masyarakat.
51. Sanksi Sosial: Salah satu dari beberapa sanksi untuk seseorang yang berbuat kesalahan. Sanksi sosial dapat berupa stigma atau pengucilan sosial terhadap individu atau kelompok yang melanggar norma-norma sosial atau etika tertentu.
52. Sistem Sosial: Suatu sistem yang terdiri atas elemen- elemen sosial. Elemen-elemen sosial itu terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya.
53. Sosialisasi: Usaha memasukkan nilai-nilai kebudayaan terhadap individu sehingga individu tersebut menjadi bagian masyarakat. Proses sosialisasi merupakan pendidikan sepanjang hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas peranannya di dalam suatu kelompok.
54. Status Sosial: Tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam kelompok yang lebih besar lagi. Dalam arti lingkungan pergaulan sehari-hari, prestisenya, dan adanya hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
55. Stratifikasi Sosial: Pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal. Menurut sosiolog Italia, Gaetano Mosca bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan, yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain.
56. Struktur Sosial: Suatu tingkatan dalam masyarakat. Salah satu jenis contoh konkret dari struktur sosial adalah sistem kasta. Menurut Abdul Syani, struktur sosial dapat diartikan sebagai suatu tatanan sosial yang ada pada masyarakat yang juga merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok.
57. Teori Sosial: Kerangka analitis, atau paradigma, yang digunakan untuk mempelajari dan menafsirkan fenomena sosial.
58. Urbanisasi: Urbanisasi mengacu pada pergeseran populasi dari daerah pedesaan ke perkotaan, "peningkatan bertahap jumlah orang yang tinggal di daerah perkotaan", dan cara-cara di mana setiap masyarakat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
59. Westernisasi: Sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi.
Baca juga: Kamus Sosiologi Lengkap dari A Sampai Z
Penutup ...
Itulah beberapa istilah penting yang selalu muncul di dalam pelajaran Sosiologi lengkap beserta artinya, yang wajib siswa dan mahasiswa ketahui. Jika ada hal yang ingin ditanyakan terkait isi artikel di atas, silahkan komen di kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat!
Jadilah yang pertama berkomentar di postingan "Istilah Penting dalam Sosiologi Beserta Artinya"
Posting Komentar